Menulis merupakan kegiatan untuk menuangkan ide
dalam bentuk tulisan, sedangkan ide tersebut didapat dari berpikir. Apa
yang ada dalam setiap tulisan-tulisan itu pasti tidak jauh dari proses
pemahaman (proceed to understand) yang dituangkan dalam ide-ide yang
berbau logical deduction (logika berpikir).
Intuition, setiap orang pasti mempunyai perasaan
yang berbeda, walaupun berada pada situasi yang sama. Perasaan tersebut
dapat berubah atau dapat dirubah dengan berdiskusi, dengan adanya bukti
baru, serta berinteraksi dengan orang-orang yang berpengalaman lainnya[1].
Experience, sepanjang manusia hidup pasti telah
mengalami banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran yang berharga. Oleh karena
itu, tidak heran jika persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh seberapa
banyak pengalaman yang ia miliki. Pemahaman the role of logic, intuition, andexperience ini sejalan dengan pola berpikir Thomas L. Saaty seorang ahli matematika
dari University of Pittsburgh[2].
Tidak jauh berbeda dari pemikiran Thomas L.
Saaty bahwa menulis juga merupakan buah dari logic, intuition, andexperience yang dimiliki setiap insan. Oleh sebab itu, penting untuk selalu
dilatih ketajaman talenta yang ada pada diri kita, salah satunya dengan
menulis. Menulispun tidak serta merta dapat dengan mudah dilakukan,
apalagi bagi orang-orang yang tidak pernah menulis sebelumnya. Banyak sekali
kendala yang dihadapi oleh pemula, khususnya darimana meng-awal-i sebuah
tulisan. Untuk itu, menulis membutuhkan tahap-tahap yang se-harus-nya
tidak terlalu susah untuk diaplikasikan, antara lain:
Pertama, pastikan bahwa tulisan itu merupakan
buah pikiran anda sendiri. Manfaatkan intuition (berupa feeling, dan emotion),
experience (pengalaman), dan logic (akal sehat) anda sendiri. Hal ini
bertujuan supaya tulisan anda tidak terkesan sebagai “kumpulan kutipan”
atau “clipping”. Dari kebiasaan menggunakan logic, intuition, and
experience ini anda akan dibawa ke dunia lain, yaitu dunia dimana di sana
ditumbuhi ide-ide kreatif.
Kedua, tulislah sebanyak-banyaknya yang anda
mampu. Jangan hiraukan mengenai alignment, font, spacing yang tidak
rapi. Masalah edit itu menjadi urusan yang berikutnya, kalau tulisan
anda sudah selesai secara keseluruhan.
Ketiga, target yang hendak anda capai. Pastikan
bahwa anda mempunyai tanggal deadline yang harus anda tepati. Jangan sampai
molor. Target di sini memiliki dua pengertian, yaitu dari sisi kuantitas dan
sisi kualitas. Artinya, dari sisi kuantitas, seberapa banyak anda mampu
menghasilkan tulisan dalam jangka waktu yang telah anda tetapkan (deadline),
sedangkan dari sisi kualitas, yaitu dari kuantitas tulisan yang telah
anda hasilkan, seberapa banyak tulisan anda yang berkualitas. Jangan
sampai terjadi tulisan banyak, tapi, tidak berkualitas. Penentuan
kualitas atau tidaknya suatu tulisan, memang, bukan anda sendiri yang
menentukan. Penilaian itu datangnya dari orang lain. Untuk itu, minta
bantuan orang lain, bisa saudara, teman, atau keluarga anda lainnya untuk
mengoreksi tulisan anda. Kalau anda enggan untuk merepotkan orang lain, maka
kirimkan saja tulisan anda ke media massa baik cetak maupun elektronik (website-website
yang menerima artikel). Kalau dalam waktu tiga bulan tidak ada kabar berita,
berarti tulisan anda tidak dimuat, atau dengan kata lain tidak berkualitas.
Keempat, sediakan budget (anggaran), karena menulis
juga butuh biaya. Kalau budget anda sedikit, menulis dan edit dengan cepat
di rental, kalau anda tidak punya Personal Computer (PC) di rumah. Tapi, sebelumnya
buatlah draft tulisan anda di rumah dengan tulisan tangan terlebih dahulu.
Hal ini untuk menghindari supaya tidak banyak waktu terbuang di rental.
Walaupun, anda punya PC di rumah bukan
berarti anda bisa menggunakan komputer berlama-lama, tetap saja
anda harus perhatikan tagihan listrik anda. Ingat program pemerintah untuk
hemat listrik (dimulai pukul 17.00 sampai pukul 22.00). Setelah selesai tulisan,
kirimkan ke alamat tujuan dengan biaya kirimnya terjangkau oleh anda,
artinya kalau budget sedikit, yang harus dilakukan adalah:
Kalau anda menggunakan jasa pos, mungkin anda
tidak bisa menggunakan fasilitas paket pos kilat khusus. Jadi,
gunakan saja paket biasa. Dengan resiko, surat tersebut sedikit terlambat
datangya ke alamat tujuan.
Kalau anda bisa memanfaatkan internet
dengan menggunakan fasiltas E-Mail, itu malah akan lebih efisien. Dengan
E-Mail anda bisa mengirimkan artikel anda ke beberapa alamat sekaligus.
Cara untuk mengirim E-Mail:
Pertama, alamat E-Mail. Untuk mengirimkan E-Mail ke beberapa alamat sekaligus, jika
isinya sama, maka alamat tersebut dihubungkan dengan tanda koma ( , ) kemudian spasi nama alamat E-Mail
berikutnya, seperti
Kedua, gunakan attachment
(lampiran). Gunanya, jika tulisan (data)
anda tidak terbaca dalam format HTML (Hypertext Markup Language), penerima
E-Mail (recipient) masih dapat membaca data tersebut dalam bentuk dokumen
yang anda lampirkan (misal dalam bentuk word.doc.). Kegunaan lain dari attachment
adalah untuk mengatasi persoalan kapasitas e-mail yang terbatas. Suatu
contoh, jika anda ingin mengirimkan gambar, ketika anda copy ke e-mail
anda, kemudian tidak muncul gambarnya (tidak terbaca oleh format HTML).
Jangan heran, karena E-Mail anda pasti kapasitas memorinya sedikit.
Penyedia jasa e-mail gratis biasanya hanya memberi ruang tidak lebih dari
1 Mega Byte (1000 kb), tapi, ada juga yang memberi ruang lebih dari itu. Jadi,
perhatikan kapasitas memori data anda, sebelum anda hendak mengirim
E-Mail.
Ketiga, Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
penulisan subject E-Mail,
. Tujuannya, ketika recipient
(penerima E-Mail) melihat inbox (surat masuk), ia langsung tahu judul
dari tulisan yang anda kirim.
Namun, demikian bukan berarti budget sedikit,
nulis sedikit. Anda harus tetap optimis dan membuat tulisan sebanyak-banyaknya,
sebanyak yang anda mampu. Berpikir dan berpikir itu adalah kunci bagi
penulis. Sediakan waktu untuk berpikir mengenai ide apa yang akan anda
tuangkan dalam tulisan anda berikutnya.
Selanjutnya, yang harus anda lakukan adalah jangan
“putus asa”, bila tulisan anda belum dimuat itu tandanya keberuntungan
belum berpihak kepada anda. Di sisi lain, ini sebagai pelajaran berharga,
mungkin tulisan tersebut perlu anda koreksi, barangkali ada kekurangan
yang menyebabkan tulisan tidak dimuat, khususnya dari sisi substansinya.
Mengingat, setiap media cetak mempunyai kriteria tersendiri dalam menilai
sebuah tulisan, sedangkan kriteria-kriteria yang mereka pakai bukan sesuatu
yang berat untuk kita penuhi.
Setiap media massa pasti mensyaratkan bahwa tulisan
yang dibuat merupakan tulisan asli bukan plagiasi, actual dan up to date,
kalau bisa buatlah tulisan itu sebagai tulisan yang mempunyai wacana pencerahan
sehingga bisa membuka cakrawala baru pemahaman masyarakat masih banyak
lagi kriteria-kriteria yang lain. Selanjutnya, dalam penyajian menggunakan
bahasa populer, panjang tulisan minimal 700 kata atau 5000 karakter dengan
spasi ganda. Untuk memastikan bahwa tulisan anda sudah memenuhi syarat
panjang tulisan, maka ada fasilitas dalam Microsoft Word, yaitu Word Count. Gunanya untuk menghitung
berapa karakter tulisan anda. Caranya: blok kata/kalimat yang anda maksud,
selanjutnya, klik menu Tools, kemudian
klik Word Count.
Gambar 1‑1 Word
Count box
Dari data statistik di dalam Word Count tersebut di atas, menunjukkan
bahwa tulisan tersebut terdapat:
Pages
|
:
|
2 halaman
|
Words
|
:
|
149 kata
|
Characters (no spaces)
|
:
|
1.401 karakter (tanpa spasi)
|
Characters (with spaces)
|
:
|
1.604 karakter (dengan spasi)
|
Paragraphs
|
:
|
2 paragraf
|
Lines
|
:
|
27 baris
|
Tidak ada yang aneh dari kegiatan menulis,
namun bagi sebagian orang menulis adalah pekerjaan yang berat. Berat tidak dalam
arti fisik, melainkan dari sisi psikologis. Memang, tidak semua manusia
ditakdirkan sebagai penulis. Akantetapi, pekerjaan menulis bisa
dilakukan siapa saja walaupun ia tidak berbakat menulis.
Biasanya, pada saat pertama kali menulis selalu
terjadi trial and error (coba dan salah). Pasti, banyak coretan, revisi
karena error (kesalahan) tersebut. Selanjutnya, error tersebut dapat
dieliminasi sedikit demi sedikit seiring dengan rutinitas menulis. Gambar 1-2
mendeskripsikan rutinitas menulis yang dilakukan berdasarkan modal yang telah
dimiliki seseorang, yaitu berupa intuition, logic, dan experience.
Gambar 1‑2 Siklus menulis
Untuk menulis, setidaknya
ada tidak tahap (level) yang bisa diaplikasikan.
Tahap I
|
Fokus
|
:
|
adalah konsentrasi fokus
pada kegiatan menulis.
|
|
Tahap II
|
Modal
|
:
|
adalah kepemilikan modal
berupa bakat (talent) seseorang. Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki
Intuition, Logic, dan Experience.
|
|
Tahap III
|
Output
|
:
|
adalah keluaran yang
dihasilkan kegiatan menulis tersebut, yang pasti tulisan.
|
Kemudian, dari Output
tersebut ada tanda panah menuju ke arah Menulis, maksudnya ketika pekerjaan
menulis sudah dilaksanakan dan menghasilkan tulisan, diharapkan ada tulisan-tulisan
lain yang dapat dihasilkan dari kegiatan menulis. Artinya, ada
kontinuitas (keberlanjutan) dari kegiatan menulis secara rutin. Menjadikan
menulis sebagai siklus yang tidak akan berhenti alias pekerjaan rutin. Konteks
rutin tidak harus dilakukan dengan mengabaikan pekerjaan utama, melainkan
berjalan beriringan. Di sela-sela kesibukan menjalankan pekerjaan utama,
anda bisa menyelingi dengan menulis.
Akhirnya, jangan pernah lupa bahwa setiap
manusia telah dibekali talenta sejak dilahirkan. Jadi
manfaatkanlah, selagi masih diberi kesempatan. Logic, intuition, andexperience yang anda miliki, merupakan modal yang tidak ternilai harganya,
jika dibandingkan dengan modal materi yang anda butuhkan untuk membuat
satu tulisan. Pada hakekatnya, orang gagal itu hanya ada dua tipe, yaitu:
termasuk tipe yang manakah anda? Sekarang
mulailah melihat diri anda sendiri, Apapun usaha anda, yakinlah bahwa tidak ada
sesuatu yang sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda dengan sejujurnya dan tanpa paksaan dari siapapun, tidak mengandung unsur SARA, PORNOGRAFI, PORNOAKSI, hal ini demi perbaikan yang konstruktif-transformatif MASTERPENDIDIKAN.BLOGSPOT.COM. Terima kasih!