Senin, 30 September 2013

Hadist Qudsi

Sekelumit perkenalan dengan para penyusun kitab hadits yang menjadi sumber pengambilan hadits-hadits qudsi ini – Bagian 2 & 3
Dikutip dari buku hadits qudsi, penterjemah Muhammad Zuhri. Penerbit CV Toha Putra Semarang. (1982:12-14)
2. Imam Bukhari raIa adalah Abu Abdilah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardzarbah Al Ja’fi Al Bukhari dan ia disebut Al Ja’fi, karena Mughirah ayah kakeknya dulunya seorang Majusi yang masuk Islam di hadapan Yaman Al Bukhari Al Ja’fi, lalu ia dinisbatkan kepadanya dan Ja’fi adalah ayah Qabilah Yaman.

Ia dilahirkan pada hari Jum’at tanggal 13 Syawal tahun 194 H dan meninggal pada malam hari raya Fitrah tahun 256 H. Ia berumur 62 tahun, kurang 13 hari dan ia tidak meninggalkan anak laki-laki.
Ia berkelana ke seluruh ahli hadits kota-kota besar dan menulis dari para huffazh (penghafal hadits) seperti Maki bin Ibrahim Al Bakhi, Abdullah bin Utsman Al Marwazi, Ubaidillah bin Musa Al ‘Abasi, Abu Nu’aim Al Fadhl bin Dakin, Ali Madini, Ahmad bin Hambal, Yahya bin Ma’in dan lain-lain. Orang-orang yang banyak mengambil hadits daripadanya. Al Fairubari berkata: “90.000 orang mendengarkan kitab Bukhari dan tidak ada lagi seseorang dari mereka yang meriwayatkan hadits dari Al Bukhari selain saya”.
Ia belajar ilmu 10 tahun dan mendatangi guru-guru 11 tahun.

Al Bukhari berkata: “Saya keluarkan kitab shahihku dari kira-kira 600.000 hadits dan saya tidak meletakkan sebuah hadits didalamnya kecuali saya shalat dua raka’at.
Ketika ia sampai di Baghdad pada ahli hadits datang kepadanya dengan maksud mengujinya dengan 100 buah hadits yang mereka balik matan dan sanadnya dan diajukan 10 orang untuk menyampaikannya kepada Al Bukhari, lalu salah seorang dari mereka diutus dan menanyakan tentang hadits itu dan dijawab oleh Al Bukhari: “Saya tidak mengetahuinya”, lalu ia Tanya hadits yang lain dan Al Bukhari menjawab: “Saya tidak mengetahuinya”, sampai 10 orang itu selesai dan Al Bukhari tetap berkata: “Saya tidak mengetahuinya”. Kemudian diutus salah seorang dari 10 orang. Keadaannya seperti itu sampai sempurna seluruhnya, dan Al Bukhari tidak lebih atas perkataannya: “Saya tidak mengetahui”.

Para ulama itu mengetahui bahwa pengingkaran Al Bukhari menunjukkan bahwa dia itu pandai, sedang orang-orang lain tidak mengetahuinya. Ketika selesai seluruhnya Al Bukhari menoleh kepada orang pertama dan berkata: “Sesungguhnya haditsmu yang pertama seharusnya demikian, haditsmu yang kedua seharusnya demikian”, secara berurutan hingga sampai yang terakhir. Masing-masing matan dikembalikan kepada sanadnya, masing-masing sanad dikembalikan kepada matannya.
Demikian itu dilakukan terhadap seluruhnya. Selanjutnya orang-orang tetap menghafalkan hadits padanya dan mengakui kelebihannya.

3. Imam Muslim ra
Ia adalah Abul Husain Muslim bin Hijjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi. Dilahirkan pada 204 H. meninggal hari sabtu akhir bulan Rajab tahun 261 H dalam usia 57 tahun.
Dalam mencari ilmu ia berkelana ke berbagai Negara. Ia belajar hadits dari Yahya bin Yahya, Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Rahawaih, Ahmad bin Hambal, Qa’ambi, Harmalah bin Yahya dan imam-imam hadits lain. Ia tiba di Baghdad tidak hanya sekali dan menyiarkan hadits di sana. Orang-orang banyak belajar hadit darinya.

Ia terkemuka pada masanya dalam mengetahui hadits shahih. Ia berkata: “Saya menyusun Musnad dari 300.000 hadits yang saya dengarkan”, Khathib Al Baghdad berkata: “Muslim mengikuti jejak Al Bukhari, sejajar ilmunya dan mengikuti langkahnya ra.
Download file di sini.

Written by: Media Belajar Online Updated at: 11.14

Penulis: Masterpendidikan ~ Media Belajar Online

Artikel Hadist Qudsi ini dipublish oleh Masterpendidikan pada hari Senin, 30 September 2013 Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Hadist Qudsi ini. Sertakan link http://masterpendidikan.blogspot.com/2013/09/hadist-qudsi.html ini jika anda gunakan sebagai referensi. Semoga bermanfaat bagi anda. Jika anda menyukai Blog ini, silahkan like di http://facebook.com/masterpendidika dan follow kami di http://twitter.com/linkvariasi. Terima kasih!

2 komentar:

Berikan komentar anda dengan sejujurnya dan tanpa paksaan dari siapapun, tidak mengandung unsur SARA, PORNOGRAFI, PORNOAKSI, hal ini demi perbaikan yang konstruktif-transformatif MASTERPENDIDIKAN.BLOGSPOT.COM. Terima kasih!